Shalat Tasbih
adalah shalat sunnah yang didalamnya banyak mengandung bacaan tasbih, sebanyak
300 kali tasbih yang dibaca dalam sholat tersebut.
Hukum shalat tasbih
adalah sunnah. Shalat Tasbih dianjurkan kepada kita untuk dilakukan setiap
hari, atau kalau tidak mampu dilakukan dalam
seminggu sekali, atau sebulan sekali, atau setahun sekali. Atau paling
tidak harus ada seumjur hidup sekali. Demikian Rasulullah menganjurjkan kepada
kita.
Waktu Sholat Tasbih
Sholat tasbih bisa dilakukan kapan saja, asalkan jangan pada
waktu-waktu terlarang seperti saat tergelincir matahari (sesudah sholat subuh
atau sebelum zuhur) dan saat terbenam matahari (sesudah sholat ashar). Selain
dari waktu tersebut boleh dikerjakan sholat tasbih kapan saja dengan ketentuan
sebagai berikut:
- Jika melakukan sholat tasbeh disiang hari hendaklah dikerjakaan 4 raka’at dengan satu salam.
- Jika melakukan sholat tasbeh pada malam hari, hendaklah emapat raka’at itu dijadikan dua salam.
- Shalat tasbih tidak disunatkan untuk berjamaah.
Cara mengerjakan shalat Tasbih
- Niat melakukan sholat tasbih pada siang hari (4 rakaat dengan 1 salam)
Artinya: Aku niat sholat tasbih empat rakaat karena Allah
Ta'ala
- Niat sholat tasbih pada malam hari (4 rakaat dengan 2 salam)
Artinya: Aku Niat sholat tasbih dua rakaat karena Allah
Ta'ala.
- Kemudian takbiratul ihram, membaca doa Iftitah, dilanjutkan membaca surat Al-Fatihah kemudian membaca surat Al-Kafiruun (pada rakaat pertama) dan surat Alikhlas (pada rakaat kedua), setelah selesai membaca surat, dilanjutkan membaca tasbih sebanyak 15 X.
Berikut Bacaan tasbih:
- Lalu ruku’ dan membaca doa seperti biasa, kemudian membaca tasbih seperti di atas sebanyak 10 x.
- Lalu I’tidal, dan membaca doa I’tidal kemudian membaca Tasbih sebanyak 10 X.
- Lalu sujud, dan membaca doa sujud seperti biasa, kemudian membaca Tasbih sebanyak 10 X.
- Lalu duduk diantara dua sujud dan membaca doa seperti biasa, kemudian membaca tasbih sebanyak 10 X
- Lalu sujud yang kedua kali, dan membaca doa sujud, kemudian membaca tasbih sebanyak 10 X,
- Selanjutnya sebelum berdiri pada rakaat yang kedua, supaya duduk istirahat sejenak dan dalam duduk istirahat tersebut membaca tasbih sebanyak 10 X.
- Untuk selanjutnya pada rakaat yang ke 2 sama seperti pada rakaat pertama.
- Kemudian duduk tasyahud akhir. Pada tasyahud akhir membaca tasbih terlebih dahulu sebanyak 10 x, kemudian baru membaca doa tasyahud akhir.
- Lalu memberi salam.
Demikianlah cara mengerjakan shalat Tasbih. Tiap-tiap satu
rakaat apabila kita hitung seluruh bacaan tasbihnya berjumlah 75 kali tasbih,
dan 75 x 4 raka’at = 300 tasbih.
Hikmah/Keistimewaan
Shalat Tasbih
1. Tasbih merupakan Kalimat yang paling dipilih Allah.
"Suatu hari Rasulullah ditanya apakah ucapan yang
paling unggul? Rasulullah menjawab:‘Yang
dipilih Allah swt terhadap para malaikat-Nya dan hamba-Nya adalah ucapan:
Subhanallahi wa bihamdihi" (HR. Muslim)
2. Memberatkan amal timbangan
Rasulullah bersabda,
‘Ada dua kalimat yang
keduanya ringan diucapkan di lidah namun memberatkan timbangan amal dan
keduanya disukai oleh Allah, yaitu: Subhanallahi wa bi hamdihi subhanallahil
azhim’ (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Akan Menghapuskan semua dosa
Rasulullah bersabda,
“Barangsiapa yang
mengucapkan: Subhanallahi wa bi hamdihi 100 kali, maka Allah akan menghapuskan
kesalahannya meskipun kesalahannya itu sebanyak buih dilautan’’ (HR. Bukhari
dan Muslim)
4. Punya perkebunan kurma di surge nanti
‘’Barangsiapa yang
mengucapkan: Subhanallahil azhimi wa bi hamdihi, maka ditanamkan baginya satu
pohon kurma di surga’’(HR. Tirmidzi)
5. Terhindar dari penyakit-penyakit berat
“Suatu kali Qabishah
al-Makhariq mendatangi Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, ajarkan
aku beberapa kalimat (ucapan) yang dengannya Allah memberi manfaat kepadaku,
karena sungguh umurku sudah tua dan aku merasa lemah untuk melakukan apapun’.
Lalu Rasulullah SAW berkata : Adapun untuk duniamu, maka ketika engkau selesai
shalat Shubuh, maka ucapkanlah tasbeh sebanyak tiga kali. Jika engkau
membacanya, maka engkau terhindar dari kesedihan, kusta (lepra), penyakit
biasa, lumpuh akibat pendarahan otak atau stroke.” (HR. Ibnu as-Sunni dan
Ahmad).
6. Senjata menghadapi persoalan besar
“Diriwayatkan dari Abu
Hurairah, RA bahwa jika Rasulullah SAW menghadapi persoalan penting, maka
beliau mengangkat kepalanya ke langit sambil mengucapkan: Subhanallahil azhim,
dan jika beliau bersungguh-sungguh dalam berdoa, maka beliau mengucapkan: Ya
hayyu ya qoyyum”. (HR.Tirmidzi)
7. Senjata menghadapi krisis pangan
Rasulullah SAW bersabda:
“Makanan orang beriman
pada zaman munculnya Dajjal adalah makanan para malaikat, yaitu tasbih dan
taqdis. Maka barangsiapa yang ucapannya pada saat itu adalah tasbih, maka Allah
akan menghilangkan darinya kelaparan” (Riwayat al-Hakim)
erikut ini merupakan doa sembahyang tasbih. Selain membaca
tasbih sebanyak 300 kali, kita juga dianjurkan membaca doa berikut ini.
اللَّهُمَّ
إنِّي أَسْأَلُك تَوْفِيقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِينِ
وَمُنَاصَحَةَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ أَهْلِ
الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ أَهْلِ الوَرَعِ وَعِرْفَانَ
أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَك، اللَّهُمَّ
إنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجِزُنِي عَنْ مَعَاصِيكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِك
عَمَلًا أَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاك وَحَتَّى أُنَاصِحَكَ بِالتَّوْبَةِ خَوْفًا
مِنْك حَتَّى أَخْلُصَ لَك النَّصِيحَةَ حَيَاءً مِنْكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلَ
عَلَيْكَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا وَحَتَّى أَكُونَ أُحْسِنَ الظَنَّ بِكَ،
سُبْحَانَ خَالِقِ النُّورِ. ا هـ وَفِي رِوَايَةٍ خَالِقِ النُّورِ
Allâhumma innî as’aluka taufîqa ahlil hudâ, wa a‘mâla ahlil yaqîn, wa munâshahata ahlit taubah, wa ‘azma ahlis shabri, wa wajala ahlil khasyyah, wa thalaba ahlir raghbah, wa ta‘abbuda ahlil wara‘i, wa ‘irfâna ahlil ‘ilmi hattâ akhâfak.
Allâhumma innî as’aluka makhâfatan tahjizunî ‘an ma‘âshîka hattâ a‘mala bi thâ‘atika ‘amalan astahiqqu bihî ridhâka wa hattâ unâshihaka bit taubah, khaufan minka hattâ akhlusha lakan nashîhata hayâ’an minka wa hattâ atawakkala ‘alaika fil ’umûri kullihâ wa hattâ akûna ’uhsinuz zhanna bika, subhâna khâliqin nûr (lain riwayat khâliqin nâr).
Artinya, “Ya Allah, kepada-Mu aku meminta petunjuk mereka yang terima hidayah, amal-amal orang yang yakin, ketulusan mereka yang bertobat, keteguhan hati mereka yang bersabar, kekhawatiran mereka yang takut (kepada-Mu), doa mereka yang berharap, ibadah mereka yang wara’, dan kebijaksanaan mereka yang berilmu agar aku menjadi takut kepada-Mu.
Ya Allah, masukkanlah rasa takut di kalbuku yang dapat menghalangi diri ini untuk mendurhakai-Mu. Dengan demikian aku dapat beramal saleh yang mengantarkanku pada ridha-Mu, dan aku bertobat setulusnya karena takut kepada-Mu. Dengan itu pula aku beribadah secara tulus karena malu kepada-Mu. Dengan rasa takut itu aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu. Karena itu juga aku dapat berbaik sangka selalu kepada-Mu. Mahasuci Engkau Pencipta cahaya (lain riwayat, Pencipta api).”
Doa ini dikutip dari kitab Nihayatuz Zain karya Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani. Menurutnya, doa ini dibaca setelah tasyahhud akhir, tetapi sebelum salam. Semoga Allah mengangkat derajat kita semua dan menempatkan kita di jalan yang Dia restui. Wallahu a‘lam. (Alhafiz K)
Komentar
Posting Komentar